Setelah berapa lama biasanya Anda mencuci jeans yang sudah Anda pakai? Setiap habis dipakai? Seminggu sekali? Sebulan sekali?
Jika Anda bertanya pada pakar jeans, tindakan Anda mencuci begitu sering pasti langsung disayangkan. Sebab, mencuci bahan denim terlalu sering akan membuat jeans cepat aus, warnanya pun lebih cepat memudar. Bahkan ada yang menyarankan bahwa jeans sebaiknya dicuci setiap enam bulan sekali.
Anda tak percaya ada orang yang mampu memakai jeans yang sama selama enam bulan?
Ternyata, sudah banyak orang yang mulai menerapkan cara perawatan seperti ini. Denim tidak dicuci sejak pertama kali membelinya, lalu warna dan bentuknya dibiarkan memudar dan melonggar alami akibat pemakaian yang sudah lama. Cara ini dinilai akan lebih menonjolkan keaslian karakter pemakainya.
Memang tak semua jeans bisa diperlakukan seperti ini. Anda bisa menerapkannya pada jeans berbahan denim klasik yang lebih tebal dan kaku. Jeans seperti ini, yang disebut dry denim atau raw denim, dibuat dari bahan yang tidak dicuci selama proses pembuatannya. Beda dengan jeans model sekarang yang mengalami proses "penuaan", pencucian, dan perobekan secara artifisial, untuk mendapatkan tampilan yang lama.
Karena dry denim ini tidak dicuci, rasanya memang jadi sedikit kaku saat baru dipakai. Namun setelah digunakan beberapa lama, jeans akan terasa lebih lunak dan menyesuaikan diri dengan bentuk tubuh Anda. Biasanya akan muncul lipatan-lipatan kusut di area pangkal paha, belakang lutut, atau lipatan lengan (pada jaket jeans). Pada sebagian orang, mungkin akan muncul bentuk-bentuk seperti dompet di saku belakang, karena terbiasa menyimpan dompet di tempat tersebut. Ada pula yang robek di bagian lutut atau tepi bawah celana.
"Hal inilah yang akan membawa keaslian dan karakteristik jeans. Kalau jeans menjadi kotor, ya justru di situlah seninya. Anda bisa mengatakan, this is your jeans," ujar Jody Dharmawan, President Director Lee Cooper Indonesia, dalam peluncuran program Lee Cooper Dry Denim Challenge di MU Cafe, Jakarta, Kamis (4/11/2010) lalu.
Lipatan-lipatan seperti ini jangan dipandang sebagai jeans yang mulai aus, karena justru itulah yang membuat jeans menjadi unik. Tak perlu mengkhawatirkan bagian yang robek; jeans memang "ditakdirkan" sebagai busana pekerja, bukan? Bila Anda berniat memakai jeans untuk ke acara yang lebih resmi, silakan mengenakan jeans Anda yang lain.
Bagaimana cara merawatnya?
Terbayang bukan, bagaimana bila jeans tidak dicuci selama enam bulan, hanya untuk mendapatkan keunikan alaminya? Rasa gatal-gatal pasti akan terasa, belum lagi keringat dan kotoran yang akan menempel. Adakah trik untuk merawatnya tanpa mencuci?
"Awal pakai dry denim, saya langsung menggunakan short pants sebelum memakainya, jadi tidak langsung terkena kulit ini untuk antisipasi aja. Terus buat mencegah bau-bau “ajaib” yang mungkin timbul, saat celana tidak dipakai saya sering menjemurnya biar terkena sinar matahari maupun angin. Alhamdulillah selama 3,5 bulan ini pakai, tidak ada yang namanya gatel-gatel maupun bau tidak sedap," kata Diah "The Explorer", perempuan desainer yang mengikuti tantangan dry denim ini.
Menurut Diah, dry denim akan lebih bagus bila memakai bahan yang non-stretch. Sebab, perubahan-perubahan pada celana akan lebih terlihat dibandingkan dengan celana yang menggunakan bahan stretch.
"Kalau saya sih, kalau terlihat atau terasa kotor, tinggal saya kibas-kibaskan aja. Lalu jeans itu saya angin-anginkan," ujar Andre Yudhistira, Direktur Indigo Soul, Art Denim Laundry, yang akan menjadi salah satu judge pada tantangan dry denim Lee Cooper.
Untuk mencuci jeans Anda, Lee Cooper punya trik yang paling sering dipakai oleh penggemar jeans:
* Kenakan jeans minimal enam bulan setiap hari. Enam bulan adalah waktu ideal untuk mendapatkan efek worn out yang alami. Bila tidak tahan tidak mencuci selama enam bulan, tentu Anda boleh mencucinya.
* Cuci dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius tanpa menggunakan sabun atau bubuk pencuci.
* Pakai lagi selama tiga bulan berikutnya.
* Kemudian cuci lagi dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius. Suhu yang lebih tinggi akan membuat warnanya lebih banyak memudar.
* Keringkan dengan cara mengangin-anginkan di tempat teduh. Yang perlu Anda perhatikan, jangan menjemur jeans ini langsung di bawah sinar matahari.
Tetapi bila Anda ingin mencuci jeans sesuka hati, setidaknya ikuti aturan ini:
* Cuci dengan mesin dengan suhu 30 derajat Celcius.
* Keringkan dengan menggantungnya di bawah cahaya matahari. Cara ini akan membuat jeans menyusut sekitar 2,5 - 6 cm, namun jeans tidak akan terasa kaku seperti habis dikanji.
Minggu, 19 Februari 2012
5 Trik Membuat Jeans Tetap Awet
Sedih ya, bila jeans andalan Anda mulai aus. Warnanya memudar, ujung celananya mulai dedel-duel alias terkoyak, atau bahannya tidak lagi meregang dengan baik. Padahal, jeans itu nyaman dipakai, warnanya sangat Anda sukai, modelnya pun membuat kaki terlihat jenjang.
Mengapa bahan denim yang awalnya dipakai para pekerja kasar di Amerika bisa memudar dan rusak? Menurut Carl Chiara, Director of Brand Concepts di Levi Strauss & Co, hal ini seringkali disebabkan kesalahan dalam perawatannya. Denim seharusnya hanya dicuci dengan mesin cuci setiap enam bulan. Selebihnya, Anda cukup mencucinya dengan tangan.
Pada harian The Wall Street Journal, Chiara membagi trik merawat jeans yang biasa dilakukannya. Ia biasa mengisi air dengan suhu ruangan ke bathtub sedalam 15 cm, lalu menambahkan dua sendok makan sabun cair. Kemudian ia merendam jeans-nya dalam posisi mendatar di dalam bathtub. Setelah 20 menit, ia menggantung jeans dan membiarkan airnya menetes hingga mengering. Jadi, jeans tidak digilas dan diperas. Dengan cara ini, jeans akan lebih awet ketimbang bila dicuci setiap minggu dengan mesin cuci.
Anda boleh saja tidak setuju dengan trik yang dilakukan Chiara ini. Untuk merawat jeans, masih ada beberapa cara yang disarankan pengamat fashion lain:
1. Pilih jeans yang bahannya berkualitas. Bahan jeans bervariasi tergantung mereknya, dan tidak mudah memilih mana yang bisa tahan hingga bertahun-tahun dan yang cepat rusak setelah dicuci dengan mesin cuci berulangkali. “Periksa bagian dalam ujung celana yang ada jahitan berwarnanya," saran Loren Cronk, pemilik Loren, toko jeans di Brooklyn, New York City. "Itulah tanda jeans yang tepinya ditenun."
Jeans seperti ini umumnya merupakan barang vintage, dan biasanya lebih awet daripada jeans buatan sekarang. Bahannya memang lebih tebal, sehingga lebih berat juga. Tak usah berharap banyak dengan jegging yang sekarang lagi ngetren; pasti umurnya juga jauh lebih pendek. Untungnya sekarang teknik tenun muncul lagi, dan digunakan untuk memproduksi jeans dengan merek-merek terkenal.
2. Bersihkan pada bagian yang bernoda dulu. Jeans tidak selalu harus dicuci seluruhnya. Kadang-kadang, membersihkan bagian yang ada nodanya bisa mencegah jeans berubah bentuk. Chiara menyarankan untuk mencoba membersihkan noda yang sulit dibersihkan dengan pembersih kaca. Anda juga bisa menggunakan sabun cuci tangan untuk menjaga area di belakang resleting tetap bersih dan wangi.
3. Balik bagian dalamnya keluar. Untuk mencegah warna jeans memudar, balik jeans Anda sehingga bagian dalamnya kini di luar. Gunakan air bersuhu ruangan untuk mencucinya. Jika warna jeans sudah keburu memudar akibat luntur, cuci jeans tersebut bersama dengan jeans lain yang warnanya masih kuat. Trik lain, versi Chiara, tambahkan sedikit cuka untuk mencuci. Cuka juga akan melindungi warna jeans.
4. Lindungi jeans dari penipisan dan koyakan. Jika jeans Anda rusak akibat penggunaan mesin cuci, hentikan dulu cara ini. Cronk menyarankan untuk menggunakan deterjen ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan pemutih. "Mencuci jeans tanpa sabun kadang-kadang juga akan membersihkannya tanpa merusak bahannya," katanya.
Jika Anda melihat ada lubang atau robekan pada jeans, segera atasi. Entah dengan menisiknya (menjahit dengan halus) atau menambalnya dari dalam. Hal ini akan mencegah robekan melebar.
5. Pelihara bentuk aslinya. Hal yang paling merusak bentuk jeans adalah saat Anda mengeringkannya di pengering mesin cuci. Jika Anda berniat mengeringkannya di situ, pastikan mesinnya di-set dalam aturan low.
Memindahkan jeans yang masih lembab dan langsung menggantungnya sampai kering lebih disarankan. Hal ini akan mencegah jeans menjadi berkerut, menyusut, dan memelihara bentuk aslinya sebelum dicuci. Begitu jeans kering sempurna, gantung jeans di dalam lemari (tidak melipatnya).
Untuk jeans dengan bahan yang stretch, yang berlaku adalah kebalikannya. Memasukkannya ke dalam pengering dalam waktu lama justru akan memelihara kelenturannya. Namun jangan meninggalkannya di dalam pengering terlalu lama. Ingatlah bahwa siklus pengeringan ini akhirnya tetap akan mengurangi elastisitas bahannya. Bila Anda ingin jeans kering lebih cepat, angin-anginkan dulu jeans, baru masukkan ke dalam pengering selama 10 - 15 menit.
Mengapa bahan denim yang awalnya dipakai para pekerja kasar di Amerika bisa memudar dan rusak? Menurut Carl Chiara, Director of Brand Concepts di Levi Strauss & Co, hal ini seringkali disebabkan kesalahan dalam perawatannya. Denim seharusnya hanya dicuci dengan mesin cuci setiap enam bulan. Selebihnya, Anda cukup mencucinya dengan tangan.
Pada harian The Wall Street Journal, Chiara membagi trik merawat jeans yang biasa dilakukannya. Ia biasa mengisi air dengan suhu ruangan ke bathtub sedalam 15 cm, lalu menambahkan dua sendok makan sabun cair. Kemudian ia merendam jeans-nya dalam posisi mendatar di dalam bathtub. Setelah 20 menit, ia menggantung jeans dan membiarkan airnya menetes hingga mengering. Jadi, jeans tidak digilas dan diperas. Dengan cara ini, jeans akan lebih awet ketimbang bila dicuci setiap minggu dengan mesin cuci.
Anda boleh saja tidak setuju dengan trik yang dilakukan Chiara ini. Untuk merawat jeans, masih ada beberapa cara yang disarankan pengamat fashion lain:
1. Pilih jeans yang bahannya berkualitas. Bahan jeans bervariasi tergantung mereknya, dan tidak mudah memilih mana yang bisa tahan hingga bertahun-tahun dan yang cepat rusak setelah dicuci dengan mesin cuci berulangkali. “Periksa bagian dalam ujung celana yang ada jahitan berwarnanya," saran Loren Cronk, pemilik Loren, toko jeans di Brooklyn, New York City. "Itulah tanda jeans yang tepinya ditenun."
Jeans seperti ini umumnya merupakan barang vintage, dan biasanya lebih awet daripada jeans buatan sekarang. Bahannya memang lebih tebal, sehingga lebih berat juga. Tak usah berharap banyak dengan jegging yang sekarang lagi ngetren; pasti umurnya juga jauh lebih pendek. Untungnya sekarang teknik tenun muncul lagi, dan digunakan untuk memproduksi jeans dengan merek-merek terkenal.
2. Bersihkan pada bagian yang bernoda dulu. Jeans tidak selalu harus dicuci seluruhnya. Kadang-kadang, membersihkan bagian yang ada nodanya bisa mencegah jeans berubah bentuk. Chiara menyarankan untuk mencoba membersihkan noda yang sulit dibersihkan dengan pembersih kaca. Anda juga bisa menggunakan sabun cuci tangan untuk menjaga area di belakang resleting tetap bersih dan wangi.
3. Balik bagian dalamnya keluar. Untuk mencegah warna jeans memudar, balik jeans Anda sehingga bagian dalamnya kini di luar. Gunakan air bersuhu ruangan untuk mencucinya. Jika warna jeans sudah keburu memudar akibat luntur, cuci jeans tersebut bersama dengan jeans lain yang warnanya masih kuat. Trik lain, versi Chiara, tambahkan sedikit cuka untuk mencuci. Cuka juga akan melindungi warna jeans.
4. Lindungi jeans dari penipisan dan koyakan. Jika jeans Anda rusak akibat penggunaan mesin cuci, hentikan dulu cara ini. Cronk menyarankan untuk menggunakan deterjen ramah lingkungan yang tidak menggunakan bahan pemutih. "Mencuci jeans tanpa sabun kadang-kadang juga akan membersihkannya tanpa merusak bahannya," katanya.
Jika Anda melihat ada lubang atau robekan pada jeans, segera atasi. Entah dengan menisiknya (menjahit dengan halus) atau menambalnya dari dalam. Hal ini akan mencegah robekan melebar.
5. Pelihara bentuk aslinya. Hal yang paling merusak bentuk jeans adalah saat Anda mengeringkannya di pengering mesin cuci. Jika Anda berniat mengeringkannya di situ, pastikan mesinnya di-set dalam aturan low.
Memindahkan jeans yang masih lembab dan langsung menggantungnya sampai kering lebih disarankan. Hal ini akan mencegah jeans menjadi berkerut, menyusut, dan memelihara bentuk aslinya sebelum dicuci. Begitu jeans kering sempurna, gantung jeans di dalam lemari (tidak melipatnya).
Untuk jeans dengan bahan yang stretch, yang berlaku adalah kebalikannya. Memasukkannya ke dalam pengering dalam waktu lama justru akan memelihara kelenturannya. Namun jangan meninggalkannya di dalam pengering terlalu lama. Ingatlah bahwa siklus pengeringan ini akhirnya tetap akan mengurangi elastisitas bahannya. Bila Anda ingin jeans kering lebih cepat, angin-anginkan dulu jeans, baru masukkan ke dalam pengering selama 10 - 15 menit.
Aneka Macam Cutting Jeans
Straight Cut
Jins berpotongan straight cut biasanya jatuh di pinggang dan pas di bagian bokong dan paha. Jins ini sangat klasik.
Boot Cut
Boot-cut atau flare-cut adalah jins yang jatuh di pinggang dan longgar di bagian kaki (dari lutut ke mata kaki)
High Waist :
Sits above the natural waistline for a true fashion fit
Wide Leg
Jins model ini berpotongan lebar dari bokong sampai mata kaki. Jins ini tidak memperlihatkan siluet tubuh sama sekali.
Skinny
Jins ini melekat ketat dari atas hingga bawah mata kaki. Begitu ketatnya sehingga hampir menyerupai celana legging.
Cropped Jeans
Jins model ini memiliki bagian kaki yang terpotong, layaknya celana capri.
Boyfriend
Sesuai namanya, jins ini adalah jins pria. Jins ini berpotongan gombrong dari atas sampai bawah. Jeans ini disebut Boyfriend karena terkesan untuk yg cewek sedang pake Jeans cowoknya...Saat ini lg trend di Hollywood sana..ga tau booming ke Indonesia kapan... :-[
High Rise
Jins ini berpotongan high-waist, dimulai dari atas pinggang.
Low Rise
Jins ini berpotongan rendah, bermula tepat di tulang pinggul.
Jins berpotongan straight cut biasanya jatuh di pinggang dan pas di bagian bokong dan paha. Jins ini sangat klasik.
Boot Cut
Boot-cut atau flare-cut adalah jins yang jatuh di pinggang dan longgar di bagian kaki (dari lutut ke mata kaki)
High Waist :
Sits above the natural waistline for a true fashion fit
Wide Leg
Jins model ini berpotongan lebar dari bokong sampai mata kaki. Jins ini tidak memperlihatkan siluet tubuh sama sekali.
Skinny
Jins ini melekat ketat dari atas hingga bawah mata kaki. Begitu ketatnya sehingga hampir menyerupai celana legging.
Cropped Jeans
Jins model ini memiliki bagian kaki yang terpotong, layaknya celana capri.
Boyfriend
Sesuai namanya, jins ini adalah jins pria. Jins ini berpotongan gombrong dari atas sampai bawah. Jeans ini disebut Boyfriend karena terkesan untuk yg cewek sedang pake Jeans cowoknya...Saat ini lg trend di Hollywood sana..ga tau booming ke Indonesia kapan... :-[
High Rise
Jins ini berpotongan high-waist, dimulai dari atas pinggang.
Low Rise
Jins ini berpotongan rendah, bermula tepat di tulang pinggul.
Mengenal Istilah Dalam Dunia Denim
Arcuate
Arti harafiahnya yaitu sesuatu yg menyerupai sebuah lengkungan. Pertama kali digunakan oleh Levis di kantong belakang jeans dengan double-stitching. Dikenal sebagai salah satu clothing trademark tertua di dunia. Levis mempatenkan arcuate stitching sejak tahun 1943.
Broken Twill
Dibuat pertama kali oleh Wrangler. Pada dasarnya merupakan gabungan antara left hand twill dan right hand twill. Dibuat untuk mencegah leg twisting yang terjadi natural karena arah rajutan yg mengarah ke kanan atau ke kiri.
Chain Stitch
Merupakan teknik jahit yang paling penting pada jeans. Pada teknik jahit ini, dibutuhkan 2 buah benang yang akan saling mengunci satu sama lain dan membuat pola seperti rantai. Teknik jahitan ini merupakan salah satu teknik jahit yang akan menjamin kekuatan yang lebih dibanding jahitan biasa. Biasanya chainstitch digunakan di bagian-bagian yang merupakan stress point seperti inseam dan pinggang. Selain karena kekuatannya, jenis jahitan ini juga akan memberikan roping effect di bagian hem. Salah satu mesin jahit yang sudah digunakan sejak jaman dulu dan terkenal karena kemampuan membuat chainstitchnya adalah Union Special.
Distress / Washed / Pre-washed
Proses untuk membuat jeans memiliki efek sudah dipakai sebelumnya. Bisa berupa bentuk-bentuk lobang kecil, robek-robek, atau paling minimum warna garis-garis muda dan efek ‘denim bleed’.
Honeycomb / Whiskers
Efek yang didapatkan ketika bahan denim yang keras terlipat di bagian tertentu seperti bagian belakang lutut dan paha bagian atas. lipatan-lipatan ini akan membentuk seperti sebuah pattern.
Uniknya raw/dry denim adalah memudarnya warna dyenya seiring dengan frekuensi pemakain. Dan efek pemudaran natural inilah yang menjadi daya tarik bagi para denim afficianado. Lain dengan denim yg prewashed dimana efek memudarnya telah dibuat secara artificial dengan mesin2 dan bahan2 kimia, raw denim akan membentuk efek pemudarannya sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk memfasilitasi proses ini, biasanya raw denim jarang dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian effektif baru dicuci).
Melalui proses sanforisation, penyusutan daripada jeans ini diminimalkan sampai dengan kira-kira 1%. Oleh karena itu untuk jeans yang udah di-sanforize, pada umumnya penyusutan tidak dibutuhkan lagi.
Akan tetapi pada jeans yang belum di sanforized (dikenal dengan sebutan: unsaforized denim) penyusutan masih bisa terjadi sehingga merubah ukuran jeans dengan signifikan. Oleh karena itu jeans yang belum di sanforized pada umumnya direndam dahulu sebelum dipakai. Perkiraan akan penyusutannya tidak bisa dibuat karena tiap jeans menyusut berbeda-beda tergantung bahan, temperatur, lamanya direndam di air dan faktor-faktor lain. Kami sarankan untuk membaca label atau menanyakan kepada expert local sebelum membeli jeans jenis ini untuk mendapakan ‘fit’ yang diinginkan.
Arti harafiahnya yaitu sesuatu yg menyerupai sebuah lengkungan. Pertama kali digunakan oleh Levis di kantong belakang jeans dengan double-stitching. Dikenal sebagai salah satu clothing trademark tertua di dunia. Levis mempatenkan arcuate stitching sejak tahun 1943.
Broken Twill
Dibuat pertama kali oleh Wrangler. Pada dasarnya merupakan gabungan antara left hand twill dan right hand twill. Dibuat untuk mencegah leg twisting yang terjadi natural karena arah rajutan yg mengarah ke kanan atau ke kiri.
Chain Stitch
Merupakan teknik jahit yang paling penting pada jeans. Pada teknik jahit ini, dibutuhkan 2 buah benang yang akan saling mengunci satu sama lain dan membuat pola seperti rantai. Teknik jahitan ini merupakan salah satu teknik jahit yang akan menjamin kekuatan yang lebih dibanding jahitan biasa. Biasanya chainstitch digunakan di bagian-bagian yang merupakan stress point seperti inseam dan pinggang. Selain karena kekuatannya, jenis jahitan ini juga akan memberikan roping effect di bagian hem. Salah satu mesin jahit yang sudah digunakan sejak jaman dulu dan terkenal karena kemampuan membuat chainstitchnya adalah Union Special.
Distress / Washed / Pre-washed
Proses untuk membuat jeans memiliki efek sudah dipakai sebelumnya. Bisa berupa bentuk-bentuk lobang kecil, robek-robek, atau paling minimum warna garis-garis muda dan efek ‘denim bleed’.
Honeycomb / Whiskers
Efek yang didapatkan ketika bahan denim yang keras terlipat di bagian tertentu seperti bagian belakang lutut dan paha bagian atas. lipatan-lipatan ini akan membentuk seperti sebuah pattern.
Indigo
Salah satu jenis pewarna yang paling tua di dunia ini yang bisa dilacak dari 10 tahun sebelum masehi dan masih digunakan sampai saat ini. Awalnya merupakan jenis pewarna yang dapat diekstrak dari tanaman indigofera, tetapi pada akhir abad 19, Adolf von Baeyer melakukan riset untuk membuat jenis pewarna yang sama yang dapat dicapai melalui proses sintesis kimiawi. Tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua jenis natural dan sintesis ini, bahkan ahli indigo pun tidak dapat melihat perbedaannya.Raw
Raw/Dry denim adalah bahan denim yang belum mendapatkan post-treatment, dalam hal ini yaitu denim yang baru selesai dibuat langsung dijual. Hal yang dapat dilihat untuk membedakan bahan “raw” dengan yg tidak adalah bahan raw cenderung keras dan warnanya lebih gelap. Biasanya setiap vendor jeans akan memberikan info lebih lanjut mengenai raw atau tidaknya produk mereka.Uniknya raw/dry denim adalah memudarnya warna dyenya seiring dengan frekuensi pemakain. Dan efek pemudaran natural inilah yang menjadi daya tarik bagi para denim afficianado. Lain dengan denim yg prewashed dimana efek memudarnya telah dibuat secara artificial dengan mesin2 dan bahan2 kimia, raw denim akan membentuk efek pemudarannya sesuai dengan bentuk tubuh dan aktivitas si pemakai. Untuk memfasilitasi proses ini, biasanya raw denim jarang dicuci (pada umumnya setelah 6 bulan pemakaian effektif baru dicuci).
Rivets
Sebuah benda kecil berbentuk bundar yang dipasang di daerah seperti pinggiran kantong, sebagai penambah kekuatan (supaya tidak cepat copot). Biasanya terbuat dari tembaga. Levis pertama kali memperkenalkan Hidden Rivets di kantong belakang, karena sebelumnya rivets di kantong belakang dianggap menggangu karena merusak sofa yang biasa diduduki dan juga saddle pada saat berkuda.Sanforisation
Proses yang sudah dipatenkan, bertujuan untuk menyusutkan bahan denim sebelum dibuat menjadi jeans. Baca bagian shrinking untuk info lebih lanjut. Bacaan lebih lanjut: http://www.sanforized.biz/e_what.htmSelvedge / Selvage
Istilah yang digunakan untuk denim yang membentuk edge-nya sendiri (self-edge), karena pada shuttle loom, rajutan denim dapat diselesaikan oleh loom itu sendiri, beda dengan denim yg dihasilkan dengan projectile loom, harus dipotong dan dijahit untuk menyelesaikan fabric-nya. Umumnya shuttle loom membutuhkan lebih banyak bahan untuk menyelesaikan fabric sehingga komposisi cotton yang digunakan lebih banyak, menjadikan bahan selvage denim lebih superior dari denim biasa.Starch
Biasanya digunakan untuk membuat jeans menjadi lebih keras dan stiff. Semakin keras dan stiff, sepertinya semakin mudah untuk membuat crease dan honeycombs yang lebih kontras.Shrinking denim
Mengapa kita butuh menyusutkan denim? Karena bahan dasar jeans pada umumnya terbuat dari bahan katun seperti bahan pakaian lain pada umumnya. Katun diredam air tentu saja akan menyusut dan akan membesar lagi jika direnggangkan.Melalui proses sanforisation, penyusutan daripada jeans ini diminimalkan sampai dengan kira-kira 1%. Oleh karena itu untuk jeans yang udah di-sanforize, pada umumnya penyusutan tidak dibutuhkan lagi.
Akan tetapi pada jeans yang belum di sanforized (dikenal dengan sebutan: unsaforized denim) penyusutan masih bisa terjadi sehingga merubah ukuran jeans dengan signifikan. Oleh karena itu jeans yang belum di sanforized pada umumnya direndam dahulu sebelum dipakai. Perkiraan akan penyusutannya tidak bisa dibuat karena tiap jeans menyusut berbeda-beda tergantung bahan, temperatur, lamanya direndam di air dan faktor-faktor lain. Kami sarankan untuk membaca label atau menanyakan kepada expert local sebelum membeli jeans jenis ini untuk mendapakan ‘fit’ yang diinginkan.
Pengetahuan Dasar tentang Kain Denim dan Jeans
Jeans atau jins bukan barang aneh lagi bagi masyarakat kita. Benda ini biasa kita pakai untuk berbagai kegiatan kita. Tapi ada aturan baku yang masih berlaku yaitu jeans tidak boleh dipakai untuk acara formal. Mungkin hal ini karena asal mula pelopor pemakai jeans kaum pekerja rendahan untuk pekerjaan kasar di lapangan sehingga terkesan kurang sopan dipakai untuk kegiatan formal dalam ruangan. Terlebih busana jeans dipopulerkan oleh kaum yang dianggap kurang terhormat atau berandalan pada waktu itu. Banyak yang salah kaprah menyebut jeans itu kain padahal yang benar pengertian jeans atau jins yaitu bentuk busana ataupun aksesoris olahan dari kain denim, bentuk ini bisa berupa baju, celana, jaket, topi, dsb.
Kain denim merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan bukan untuk busana. Penggunanya kebanyakan industri pelayaran Perancis dan Republik Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern. Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini. Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.
Karakter awal celana Jeans yang dibuat pertama kalinya tentu belum senyaman masa sekarang. Yang diutamakan tentu kekuatannya dalam menunjang pekerjaan lapangan yang keras dan kasar. Banyak pekerja tambang Amerika memakai celana jeans sehari - harinya. Bicara soal bisnis busana jeans tidak bisa lepas dari rintisan perusahaan Levi's ( Levi Strauss & Co. (LS&CO) ). Bentuk celana jeans modern yang nyaman dan trendi buah dari kreativitas desainer Levi's. Didirikan pada tahun 1873 di San Fransisco Amerika Serikat. Pada mulanya seorang penjahit Nevada Amerika asal Latvia bernama Jacob Davis mendapat order memperbesar dan merekayasa celana milik suami seorang wanita konsumennya. Ia kemudian menambahkan celana itu dengan bahan kanvas yang dibelinya dari toko kain milik Levi Straus seorang imigran Yahudi dari Bavaria Jerman. Jacob juga memberikan aksesoris kecil dari tembaga ( semacam kancing ) untuk menghias kantong di celana itu. Hasilnya sebuah celana model baru yang lebih kuat namun nyaman untuk penambang. Lalu Jacob berpikir untuk mematenkan karyanya itu serta berproduksi massal. Karena tak punya dana cukup maka ia menggandeng Levi Straus sebagai mitra bisnisnya. Bersamaan dengan turunnya hak paten pada 20 Mei 1973 berdiri pulalah perusahaan Levi Strauss & Co. Perusahaan ini spesialis membuat celana denim yang populer bernama Jeans dengan merk atau brand Levi's. Jacob Davis menjadi manajer produksi hingga ia meninggal tahun 1908. Mitranya Levi Strauss meninggal lebih dahulu pada tahun 1902 dalam usia 73 tahun. Perusahaan Levi Strauss & Co sangat sukses dan produknya menjadi prestise tersendiri bagi konsumennya.
Kembali ke kain Denim. Dry Denim ( Raw denim ) atau kain denim kering yaitu kain denim yang tidak dicuci setelah proses pewarnaan. Jika untuk produksi tapi denim dicuci terlebih dahulu setelah pewarnaan termasuk Washed Denim. Sebenarnya nyaris tak ada bedanya karena pencucian untuk melembutkan kain dan menghilangkan zat -zat kimia efek pewarnaan. Bentuk kainnya ya seperti produk busana Jeans itu. Selvage Denim / selvedge denim merupakan jenis kain denim yang tehnik penenunannya khusus untuk menghasilkan kain denim yang lebih ringan dan lembut. Pewarnaan kain denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo ( cara tradisional ) untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk menghasilkan warna non biru. Sekarang kain denim disamping murni katun juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll. Busana jeans yang seperti sekarang mulai digandrungi masyarakat AS dan seluruh dunia pada tahun 1950 an. Anak anak muda jaman itu yang mulai memakai jeans untuk merubah gaya penampilan. Sebelumnya jeans hanya dipakai pekerja kasar dan para peternak alias cowboy. Maka busana jeans juga dimunculkan dalam bentuk selain celana seperti jaket keans, rok jeans, kemeja jeans, sepatu jeans, topi jeans dll. Pembuatannya juga mengkombinasikan kain denim dengan kain lain agar semakin menarik.
Produsen kain denim terbesar di dunia dipegang oleh Nien Hsing Textile Co.Ltd asal Taiwan dengan produksi total mencapai 9 juta yard per bulan. Perusahaan ini tidak hanya memiliki lokasi pabrik di Taiwan tapi juga di seluruh dunia terutama di Lesotho Afrika dan Nikaragua Amerika Tengah. Untuk produsen kain denim sebagai bahan jeans asal Indonesia antara lain PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang, PT. BATAM TEXTILE Ungaran Kabupaten Semarang, PT. NAGAMAS TEXTILES Majalaya, CV. Bandung Djaja Textile Mills ( Badjatex ) Bandung, PT. Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) Cimahi, dll.
Perajin busana jeans yang ternama di Indonesia berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat berpusat di Bandung dan Majalaya dengan kawasan Dago sebagai pusat grosirnya. Tentu saja untuk nasional tetap Grosir Tanah Abang paling besar. Wilayah Jawa Tengah jelas Kabupaten Pekalongan sebagai basis perajin jeans. Kecamatan Kedungwuni sebagai pusat konveksi jeans dan usaha pendukungnya seperti pencucian jeans, jual beli mesin konveksi, loper jeans, dan tentu saja penyuplai kain denim. Grosir Jeans Pekalongan yang resmi memang belum ada dan ikut Grosir Batik. Karena perajin kecil lebih suka meniru desain merk jeans ternama maka resiko terkena sanksi UU Haki jadi lebih besar bila tidak hati - hati. Jangan sampai membuat jeans bajakan yang sampai memalsu merk segala.
Merk busana jeans internasional yang ternama antara lain Levi's, Sergio Valente, Calvin Klein, Diesel, Guess, Energie, Lee, Lea, Tira, Cardinal, Wrangler, Emba, Lois, Carvil, JJ Jeans, Gabrielle dll.
Sumber: www.progrosir.co.cc
Kain denim merupakan kain yang terbuat dari bahan alam yaitu kapas atau populer disebut katun ( cotton ). Kain ini dibuat dari serat kapas yang dibuat kasar ditenun secara diagonal menggunakan tambahan bahan tertentu. Denim pada mulanya digunakan untuk keperluan pelayaran dan bukan untuk busana. Penggunanya kebanyakan industri pelayaran Perancis dan Republik Genoa yang sekarang menjadi bagian Italia modern. Pada tahun 1800 an di Genoa dicoba membuat celana dari bahan kain denim ini. Ternyata celana dari denim ini banyak yang menyukai tidak hanya masyarakat Genoa melainkan juga warga Perancis. Dari sinilah penyebutan istilah jeans berasal. Masyarakat Perancis menamai celana dari denim buatan Genoa dengan nama Genes atau celana dari Genoa. Orang Inggris dan Amerika melafalkannya menjadi Jeans. Jadi jelaslah kain denim itu bahan untuk membuat celana yang dinamai Jeans atau di indonesia disebut Jins.
Karakter awal celana Jeans yang dibuat pertama kalinya tentu belum senyaman masa sekarang. Yang diutamakan tentu kekuatannya dalam menunjang pekerjaan lapangan yang keras dan kasar. Banyak pekerja tambang Amerika memakai celana jeans sehari - harinya. Bicara soal bisnis busana jeans tidak bisa lepas dari rintisan perusahaan Levi's ( Levi Strauss & Co. (LS&CO) ). Bentuk celana jeans modern yang nyaman dan trendi buah dari kreativitas desainer Levi's. Didirikan pada tahun 1873 di San Fransisco Amerika Serikat. Pada mulanya seorang penjahit Nevada Amerika asal Latvia bernama Jacob Davis mendapat order memperbesar dan merekayasa celana milik suami seorang wanita konsumennya. Ia kemudian menambahkan celana itu dengan bahan kanvas yang dibelinya dari toko kain milik Levi Straus seorang imigran Yahudi dari Bavaria Jerman. Jacob juga memberikan aksesoris kecil dari tembaga ( semacam kancing ) untuk menghias kantong di celana itu. Hasilnya sebuah celana model baru yang lebih kuat namun nyaman untuk penambang. Lalu Jacob berpikir untuk mematenkan karyanya itu serta berproduksi massal. Karena tak punya dana cukup maka ia menggandeng Levi Straus sebagai mitra bisnisnya. Bersamaan dengan turunnya hak paten pada 20 Mei 1973 berdiri pulalah perusahaan Levi Strauss & Co. Perusahaan ini spesialis membuat celana denim yang populer bernama Jeans dengan merk atau brand Levi's. Jacob Davis menjadi manajer produksi hingga ia meninggal tahun 1908. Mitranya Levi Strauss meninggal lebih dahulu pada tahun 1902 dalam usia 73 tahun. Perusahaan Levi Strauss & Co sangat sukses dan produknya menjadi prestise tersendiri bagi konsumennya.
Kembali ke kain Denim. Dry Denim ( Raw denim ) atau kain denim kering yaitu kain denim yang tidak dicuci setelah proses pewarnaan. Jika untuk produksi tapi denim dicuci terlebih dahulu setelah pewarnaan termasuk Washed Denim. Sebenarnya nyaris tak ada bedanya karena pencucian untuk melembutkan kain dan menghilangkan zat -zat kimia efek pewarnaan. Bentuk kainnya ya seperti produk busana Jeans itu. Selvage Denim / selvedge denim merupakan jenis kain denim yang tehnik penenunannya khusus untuk menghasilkan kain denim yang lebih ringan dan lembut. Pewarnaan kain denim ada dua cara yaitu dengan pewarna Indigo ( cara tradisional ) untuk menghasilkan warna biru, dan cara pewarnaan Sulphur untuk menghasilkan warna non biru. Sekarang kain denim disamping murni katun juga bisa ditambah atau dicampur polyester, lycra, rayon dll. Busana jeans yang seperti sekarang mulai digandrungi masyarakat AS dan seluruh dunia pada tahun 1950 an. Anak anak muda jaman itu yang mulai memakai jeans untuk merubah gaya penampilan. Sebelumnya jeans hanya dipakai pekerja kasar dan para peternak alias cowboy. Maka busana jeans juga dimunculkan dalam bentuk selain celana seperti jaket keans, rok jeans, kemeja jeans, sepatu jeans, topi jeans dll. Pembuatannya juga mengkombinasikan kain denim dengan kain lain agar semakin menarik.
Produsen kain denim terbesar di dunia dipegang oleh Nien Hsing Textile Co.Ltd asal Taiwan dengan produksi total mencapai 9 juta yard per bulan. Perusahaan ini tidak hanya memiliki lokasi pabrik di Taiwan tapi juga di seluruh dunia terutama di Lesotho Afrika dan Nikaragua Amerika Tengah. Untuk produsen kain denim sebagai bahan jeans asal Indonesia antara lain PT. APAC INTI CORPORA Bawen Kabupaten Semarang, PT. BATAM TEXTILE Ungaran Kabupaten Semarang, PT. NAGAMAS TEXTILES Majalaya, CV. Bandung Djaja Textile Mills ( Badjatex ) Bandung, PT. Garuda Mas Semesta ( Gamatex ) Cimahi, dll.
Perajin busana jeans yang ternama di Indonesia berpusat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat berpusat di Bandung dan Majalaya dengan kawasan Dago sebagai pusat grosirnya. Tentu saja untuk nasional tetap Grosir Tanah Abang paling besar. Wilayah Jawa Tengah jelas Kabupaten Pekalongan sebagai basis perajin jeans. Kecamatan Kedungwuni sebagai pusat konveksi jeans dan usaha pendukungnya seperti pencucian jeans, jual beli mesin konveksi, loper jeans, dan tentu saja penyuplai kain denim. Grosir Jeans Pekalongan yang resmi memang belum ada dan ikut Grosir Batik. Karena perajin kecil lebih suka meniru desain merk jeans ternama maka resiko terkena sanksi UU Haki jadi lebih besar bila tidak hati - hati. Jangan sampai membuat jeans bajakan yang sampai memalsu merk segala.
Merk busana jeans internasional yang ternama antara lain Levi's, Sergio Valente, Calvin Klein, Diesel, Guess, Energie, Lee, Lea, Tira, Cardinal, Wrangler, Emba, Lois, Carvil, JJ Jeans, Gabrielle dll.
Sumber: www.progrosir.co.cc
Sabtu, 18 Februari 2012
WELCOME TO "DE MODA JEANS CO."
Hello buddies, welcome to our company. You can buy Denim here. Let's creat your own denim now. :) :)
Langganan:
Postingan (Atom)